Sunday 12 June 2016

Published 07:27 by with 0 comment

Petualangan Besar Si Ikan Amnesia

Sumber: Google
Tiga belas tahun silam, film Finding Nemo produksi Disney dan Pixar berhasil menyihir dunia dengan cerita yang sederhana tapi menarik. Bahkan film yang ditulis dan disutradarai oleh Andrew Stanton itu memperoleh piala Oscar untuk kategori film animasi terbaik. Kali ini Pixar mencoba membuat film follow-upnya, Finding Dory.

Sama seperti di film pertamanya Dory (Ellen DeGeneres) adalah seekor ikan Blue Tang yang hidupnya selalu ceria namun mempunyai sebuah penyakit yaitu hilang ingatan jangka pendek. Ketika sedang menemani Nemo dan anak-anak ikan lainnya belajar mengenai migrasi ia secara teringat kembali akan suatu hal yang sangat penting, Dory ternyata memiliki seorang ayah dan ibu. Lalu dimulailah perjalanannya mengarungi samudera bersama Marlin (Albert Brooks) dan anaknya Nemo (Hayden Rolence) untuk mencari  kedua orangtuanya.

Konsep Finding Dory ini sama dengan film-film sekuel yang lain mencoba untuk lebih besar, lebih baik dan lebih menarik. Apalagi dengan budget 200 juta Dolar (film sebelumnya hanya 94 juta Dolar), Finding Dory mencoba untuk menghadirkan sebuah sekuel yang enggak hanya sekelas dengan Finding Nemo namun berusaha untuk menjadi jauh lebih baik.

Jika dibandingkan dengan petualangan Marlin mencari anaknya itu, Finding Dory jelas jauh lebih besar petualangannya. Visualnya juga jauh lebih menarik dengan kualitas animasi yang tak usah diragukan lagi. Dari segi cerita, Andrew Stanton yang kembali menempati kursi sutradara dan penulis cerita ingin menggali lebih dalam mengenai masa lalu Dory. Terutama pada saat ia masih kecil dan berada di asuhan kedua orang tuanya hingga ia menjadi Dory si ikan Blue Tang yang sendirian saja di lautan lepas hingga akhirnya bisa bertemu Marlin dan Nemo.

Selain Marlin dan Nemo, ada banyak tokoh baru yang debut di Finding Dory yaitu ada Hank (Ed O’Neill) si gurita yang jago menyamar kayak Bunglon, Destiny ikan paus hiu yang merupakan teman masa kecil Dory, Bailey ikan Beluga yang mempunyai kemampuan yang mengagumkan, Fluke (Idris Elba) dan Rudder (Dominic West) sepasang singa laut lalu kedua orang tua Dory, Jenny (Diane Keaton) dan Charlie (Eugene Levy).

Bagi yang telah menonton film pertamanya maka di sekuelnya ini rasanya penonton akan kembali jatuh cinta dengan satu-satunya film animasi Pixar di tahun ini. Terutama ketika Dory kecil yang sedang melakukan kegiatan bersama orangtuanya itu mengeluarkan suara yang sangat imut dan menggemaskan.

Di Indonesia film ini sama seperti dengan The Good Dinosaur yaitu dibuat dalam dua versi. Versi asli yang berbahasa Inggris dan versi Bahasa Indonesia yaitu Mencari Dory yang tokoh-tokohnya diisi oleh dubber yang biasa kita saksikan di tayangan Finding Nemo televisi nasional, dengan tambahan beberapa dubber artis ternama yaitu Syahrini dan Raffi Ahmad yang mengisi suara Destiny dan Beluga.

Bagi yang ingin menonton versi Bahasa Indonesia yaitu Mencari Dory, jangan terlalu pesimis. Karena ternyata versi itu tak kalah menariknya dengan yang asli, bahkan penampilan Destiny dan Beluga cukup mendapat sambutan yang meriah dari penonton, selain Dory kecil tentunya yang menjadi pusat perhatian dengan suaranya itu yang sekali lagi, sangat sangat meggemaskan.  

Overall Finding Dory adalah sebuah film keluarga yang mengharukan, menyenangkan mendebarkan dan mengesankan dari semua aspek yang ada. Seperti kata Hank “Demi Bawal!”, Finding Dory adalah sebuah film yang animasi yang wajib untuk ditonton di bulan ini. Ada banyak pesan-pesan moral yang disampaikan dan diselipkan didalamnya.

Anak-anak akan suka, orang-orang dewasa akan sangat menikmati petualangan besar Dory yang penuh dengan humor dan aksi. Bahkan untuk pertama kalinya ada juga beberapa nyanyian yang biasanya hanya ditemui di film-film Disney yang tidak berkolaborasi dengan Pixar.  Finding Dory atau Mencari Dory juga tetap sama mengasyikannya. Finding Dory sudah tayang sejak tanggal 15 Juni 2016 lalu, sedangkan versi Mencari Dory hanya ditayangkan di bioskop tertentu saja.


      edit

0 comments:

Post a Comment