Sebagai desa wisata, Sade punya keunikan tersendiri.
Meski terletak persis di samping jalan raya aspal nan mulus, penduduk Desa Sade
di Rembitan, Lombok Tengah masih berpegang teguh menjaga keaslian desa.
Bisa dibilang, Sade adalah cerminan suku asli Sasak
Lombok. Yah, walaupun listrik dan program Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat (PNPM) dari pemerintah sudah masuk ke sana, Desa Sade masih
menyuguhkan suasana perkampungan asli pribumi Lombok.
Hal itu bisa dilihat dari bangunan rumah yang terkesan
sangat tradisional. Atapnya dari ijuk, kuda-kuda atapnya memakai bambu tanpa
paku, tembok dari anyaman bambu, dan langsung beralaskan tanah.
Orang Sasak Sade menamakan bangunan itu ‘bale’.
Pemandu lokal kami yang bernama Bapak Mesah berkata ada delapan bale yaitu Bale
Tani, Jajar Sekenam, Bonter, Beleq, Berugag, Tajuk dan Bencingah. Bale-bale itu
dibedakan berdasarkan fungsinya. Ada 150 Kepala Keluarga (KK) di Sade. Dulu,
penduduknya banyak yang menganut Islam Wektu Telu (hanya tiga kali sholat dalam
sehari).
Tapi sekarang, banyak penduduk Sade sudah meninggalkan
Wektu Telu dan memeluk Islam sepenuhnya, kata Bapak Mesah.
Uniknya, warga desa punya kebiasaan khas yaitu
mengepel lantai menggunakan kotoran kerbau. Jaman dahulu ketika belum ada
plester semen, orang Sasak Sade mengoleskan kotoran kerbau di alas rumah.
“Sekarang sebagian dari kami sudah bikin plester semen dulu, baru kemudian
kami olesi kotoran kerbau,†kata ibu penjual suvenir yang saya tanyai.
Konon, dengan cara begitu lantai rumah dipercaya lebih
hangat dan dijauhi nyamuk. Bayangkan saja, kotoran itu tidak dicampur apa pun
kecuali sedikit air. Tapi saat saya masuk ke rumah, tak ada bekas bau yang
tercium. Ah, bagi saya, orang Sasak Sade memang jenius!
Desa Sade adalah salah satu dusun di desa Rembitan,
Pujut, Lombok Tengah. Dusun ini dikenal sebagai dusun yang mempertahankan adat suku
Sasak. Suku Sasak Sade sudah terkenal di telinga wisatawan yang datang ke
Lombok. Ya, Dinas Pariwisata setempat memang menjadikan Sade sebagai desa
wisata. Ini karena keunikan Desa Sade dan suku Sasak yang jadi penghuninya.