Setelah sekian lama aku ng menulis karena aku yang sok
sibuk. Bagai mana kabar semuanya semoga sehat selalu.
Pada tulisan kali ini aku akan menceritakan kisah seorang bujang
yang terlena karena cinta. Saking cintanya apa yang di suruh oleh kekasih
pujaan hatinya iya turuti.
Waktu itu si bujang mulai mengijakkan kakinya disalah satu
universitas ternama yang ada di daerahnya. Kira kira usianya si bujang kala itu
18 tahun. Seiring waktu peralihan antara
remaja menuju jenjang yang dewasa di hisai dengan jatuh cinta. Si bujang mulai
jatuh cinta dengan teman sekelasnya yang satu jurusan dan satu program studi di
bangku kuliahnya. Sebut saja nama wanita tempat dia jatuh hati itu si gadis. Si
gadis merupakan kekasih pertama dan cinta pertama si bujang. Si gadis merupakan
anak pulau seberang. Si bujang dan gadis
memiliki kesamaan yaitu sama sama anak pertama.
Kisah cinta si bujang dan gadis tidak akan kuceritakan
sejelas mungkin. Kisah cinta si bujang saat ini sudah menginjak tahun ke tahun. Perjalananan
yang yang begitu panjang ini tentunya banyak cerita tergambar dari kisahnya. Kadang
pahit manis sudah mereka temui.
Pertengkarang kadang terjadi tapi disinilah si Bujang diuji
kedewasaanya. Si bujang tidak pernah larut dalam pertikaian yang dihadapinya
membuat romantisme semakin kuat. Ujian demi ujian ia lalui hingga datang suatu
waktu dimana dia terpisah. Jarak membuat cintanya diuji.
Kadang hal-hal sepele menjadi masalah besar, mulai dari
jarang balas chat hingga kecurigaan sering muncul. Kesibukan mereka membuat
lupa akan semuanya. Akan tetapi keinduan si bujang dan rasa cinta nya tidak
terkalahkan walau jarak memisahkannya.
Kali ini ujian itu datang begitu dahsyatnya menghantam pikiran
dan perasaan si bujang. Gadis yang di kenal dulu kini berubah entah kenapa. Atau
mungkin si bujang yang begitu lama tanpa kepastian meminang si gadis. Si bujang
bukannya tidak ingin meminang si gadis tapi keadaan yang membuat segalanya
diperhitungkan, sebab si Bujang kini menjadi tumpuan keluarga. Membiayai adik
adiknya yg sekolah mulai adaknya yang duduk di ku SD hingga membiayai adiknya yang
kuliah. Sulit memang jika di lihat cobaan si bujang.
Entah apa yang
mengerogoti pikiran si gadis hingga memberikan tantangan ke bujang. Malam itu
ketika si bujang baru pulang dari rutinitas mencari sesuap nasi. Ada sepatah
pesan yang merubah raut wajahnya. Pesan itu berisi tantangan untuk menikahi
gadis. Bayangkan jika si gadis minta nikah wajar saja akan tetapi si gadis
memberikan batas waktu buat dinikahi. Si bujang di berikan waktu 7 hari untuk
datang melamarnya. Bayang kan 7 hari dapat duit dari mana. Si bujang mulai pusing
dan gelisah semua upaya iya lakukan mulai dari menjual motor kesayangannya
hingga semua yang iya miliki di jual. Tapi hasilnya tidak ada. Mungkin nasib
baik tidak memihak si bujang. Tidak ada satu pun yang mau menawar motor butut
yang iya jual.
Sulit memang melupakan orang yang pernah hadir dalam hidup
si bujang terlebih waktu yang tidak singkat. Bukan hanya tantangan gagal nikah
yang iya hadapi, tapi si bujang di ancam tidak boleh menghubungi si gadis jika
dalam 7 hari tidak terpenuhi permintaannya. Sosial media nomer telpon hingga
email akan di blokir.
Kini si bujang mulai kehilangan harapan entah apa yang iya
lakukan. Apakah mempertahankan cintanya atau sebaliknya.
Permasalaha yang dihadapi diceritakan ke orang tuanya. Tapi sayang
hidup dikeluarga yang serba berkecukupan tidak menjawab kegelisahaanya. Orang tuanya
tidak bisa membantu apa yang sedang dialami si bujang. Orang tua nya yang
sakit-sakitan dan sudah mulai menua terlihat dari cara jalan hingga perubahan
warna rambutnya tidak lagi produktif mencari nafkah dan uang untuk membantu si
bujang memenuhi tantangan kekasih hatinya.
Si bujang walaupun sudah mendapatkan pekerjaan tapi gajinya
hampir semuanya iya sisihkan buat kebutuhan keluarganya. Gaji si bujang tidak
seberapa hanya cukup buat makan sudah habis, apalagi untuk disisihkan menabung.
Si bujang mulai bertanya entah kenapa si gadis memberi
tantangan seperti ini apakah dia tidak lagi cinta, atau ini hanya alasan supaya
si bujang meninggalkannya.
Melihat si bujang yang semakin hari terlihat murung wajah
yang dulu ceria kini terlihat kusam dan tak bersemangat. Dulu si bujang yang
begitu bersemangat kini tidak lagi terlihat. Badan si bujang mulai terlihat
kurus. Bagaimana tidak kekasih yang iya cintai tidak lagi seperti yang iya
sering ceritakan ke aku. Entah si gadis sudah milik orang si bujang juga tidak
tau sebab hubungan jarak jauh membuat semuanya jadi seperti ini. Tau sebaliknya
si gadis hanya alasan saja untuk meninggakan si bujang.
Malang sekali nasib mu. Seandainya aku diposisi si bujang
mungkin sama yang akan ku rasakan. Begitu sulit memang melepaskan orang yang
betul-betul kita cintai. Walau hubtungan jarak jauh si bujang tetap setia. Karena
si bujang memberikan kepercayaan sepenuhnya ke si gadis.
Kini si bujang menghabiskan waktunya dengan hal-hal positif.
Tapi kegalauan masih tergambar dimuka si bujang. Dan si bujang tidak lagi dapat
mendengar kabar dari si gadis karena semua akses untuk menghubunginya tidak ada
lagi karena perjanjian yang sebelumnya iya sepakati untuk tidak lagi mengganggu
hiduo si gadis jika dalam tujuh hari tidak di penuhi permintaannya.
Dari pengalaman si bujang memberikan aku pelajaran. Bahwa apa
yang kita pikirkan dan rencanakan tidak sepenuhnya di terima oleh orang lain. Selain
itu aku banyak belajar dari si Bujang sebab cinta itu tidak boleh melampaui
dalam kata lain cinta ketika di ujung teratas ketika jatuh akan menimbulkan
rasa sakit yang sanagat perih. Ini merupakan rahasia Allah yang kita tidak
ketahui. Sebab semua rencananya lebih indah dan terarah dari pada rencana yang
kita buat. Masalah sakit hati, patah hati bahkan kegalauan itu suatu hal yang
wajar bagi manusia karena tuhan menciptakan hati untuk merasakan hal-hal itu. Cara
yang kita lakukan untuk mengobatinya dan menghadapinya pu haru sewajarnya. Seperti
dilakukan si bujang. Yang teguh dengan pendirian dan imannya. Seandainya orang
yang tidak berpikir mungkin si bujang menghabiskan waktunya dengan hal-hal
negatif mulai dari bermain dengan narkoba buat menenangkan diri tapi itu tidak mempengaruhi
si bujang. Karena menurut si bujang Allah mengetahui semua pa yang si bujang
tidak ketahui.
Kesabaran dan keiklasan si bujang bagian dari cara untuk
belajar move on. Hanya saja menurut saya si bujang terlalu polos dan berharap tapi
tidak di mengerti oleh si gadis.
Suatu saat pasti si bujang menemukan orang yang benar-benar
mencintainnya. Sebab cinta tidak boleh di paksakan.